Selasa, 14 Oktober 2014

Persepsi Sosial


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan masalah untuk memenuhi tugas kelompok. Selawat serta salam kami arahkan kepada bagianda Rasul yakni nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman serba modern.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan yang telah diberikan, baik itu moral atau material, dan kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan dan kami berprinsip “tiada gading yang tak retak” sehingga kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Padang,   September 2012



Penulis





PENDAHULUAN
Persepsi adalah pendapat, ppikiran, atau pemahaman, dan arti yang telah lengkap adalah cara pandang terhadap sesuatu melalui panca indra
Persepsi sosial adalah suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterprestasikan dan mengevaluasi orang lain yang dpersepsi tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan yang lain ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran yang di persepsi.
Elemen-elemen persepsi sosial adalah :
1.      Pribadi
2.      Situasional
3.      Behavior
Untuk lebih jelasnya dapat anda baca di halaman berikutnya yang kami jelaskan mengenai “persepsi sosial”
Latar belakang kami membuat makalah ini adalah kami ingin menjelaskan apa itu persepsi sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi serta elemen-elemen persepsi sosial sekaligus menyangkut tugas kelompok mata kuliah psikologi Islam.









PEMBAHASAN
1.      Pengertian Persepsi dan Persepsi Sosial
Dimulai dengan persepsi ada yang mengatakan persepsi adalah pendapat, pikiran, pemahaman dan penafsiran, sedangkan arti sesungguhnya adalah perception yaitu cara pandang terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olahan daya pikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktir eksternal yang direspon melalui pencara indra, daya ingat dan daya jiwa (berdasarkan buku Rosleni Marliany, M.Si)
Persepsi merupakan suatu respon yang didahului oleh pengindraan. Pengindraan merupakan proses stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indra. Stimulus diteriskan oleh syaraf e otak sebagai pusat susunan syaraf sehingga selanjutnya dilakukan proses persepsi (Bimo Walgito)
Dan dapat disimpulkan persepsi adalah pendapat individu mengenai sesuatu yang menggunakan panca indra dan melibatkan sel syaraf dan stimulus sebelum menafsirkan pesan / informasi.
Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterprestasikan dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan yang lain yang ada dalama diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang yang dipersepsi.
Proses ini juga bisa mempengaruhi hasil jika ternyata nilai-nilai yang ada sebelumnya (skema-skema yang ada sebelumnya) ternyata berbeda dengan keadaan realitas yang mereka temukan atau alami.
Hal-hal yang terlibat dalam mempersepsi manusia :
1.      Keadaan stimulus, dalam hal berwujud manusia yang akan dipersepsi
2.      Situasi atau keadaan sosial yang melatar belakangi stimulus
3.      Keadaan orang yang mempersepsi

Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata,
postur tubuh, gerakan atau sentuhan).
Ciri-ciri umum persepsi adalah:
o   Modalitas, rangsangan yang diterima harus sesuai dengan apa yang ditangkap oleh indra.
o   Demensi ruang, dunia persepsi mempunyai sifat ruang, kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang,dll
o   Demensi waktu, dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-muda, dll.
o   Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan memppunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya.

2.      Faktor yang terlibat dalam Persepsi
Informasi yang diterima individu melalui alat indera dipersepsikan di otak dengan mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan. Kunci utama dari persepsi adalah stimulus yang diterima di sistem reseptor.
Menurut Walgito (2003:55) agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat, stimulus harus melampaui ambang batas stimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal tetapi sudah dapat menimbulkan kesadaran, sudah dapat dipersepsi oleh individu.
Menurut Rakhmat (1994): Krech dan Crutchfield (1975) (dalam Sobur:460) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikategorikan menjadi:
1.    Faktor fungsional
Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana hati), pelayanan, dan pengalaman masa lalu seseorang individu.


2.    Faktor-faktor struktural
Faktor-faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem syaraf individu.
3.    Faktor-faktor situasional
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik adalah beberapa dari faktor situasional yang mempengaruhi persepsi.
4.    Faktor personal
Faktor personal ini terdiri atas pengalaman, motivasi dan kepribadian.
Sholeh (2009:128) menjelaskan persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:
1.    Perhatian yang selektif, individu memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu  saja.
2.    Ciri-ciri rangsang, rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian.
3.    Nilai dan kebutuhan individu
4.    Pengalaman dahulu, pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat berupa suasana hati (mood), sistem dan pertukaran zat dalam tubuh, pengalaman, nilai-nilai yang dianut oleh individu yang bersangkutan, serta bentuk-bentuk stimulus yang mempengaruhi proses selektif terhadap stimulus.
Orang cendrung menyimpulkan dengan cepat seperti apakah orang lain itu dan mereka mendasarkan penilaiannya itu pada informasi yang sangat sedikit, seperti penampilan / gender. Mereka menarik kesimpulan tentang sifat seseorang berdasarkan penglihatan mereka atas perilaku orang lain dalam situasi yang terbatas.
Cara menyimpulkan sifat orang lain yang dipengaruhi ciri-ciri fisik, kemononjolan, kategori sosial dari orang lain dan motif serta tujuan kita dalam membentuk kesan.
Penilaian kita terhadap orang lain tidak selalu akurat. Secara khusus kita sulit menilai emosi orang lan hanya dari ekspresi wajahnya saja. Kita bisa dengan mudah menilai apakah emosi seseorang itu negatif atau pisitif, kita menggunakan petunjuk nonverbal, verbal dan visual oleh menyimpulkan sifat atau kualitas dari orang lain. Komunikasi non verbal mencakup petunjuk dari saluran yang dapat dilihat (seperti ekspresi wajah. Isyarat dan postur) dan saluran yang dapat dilihat (seperti ekspresi wajah, siayrat dan postur) dan saluran para linguistik (petunjuk yang ada dalam ucapakan selain isi ucapan seperti nada suara, tinggi rendah suara jeda dalam berkata-kata) petunjuk non verbal bukan hanya membantu kita membentuk kesan tentang orang lain tetapi juga membantu kita untuk mendeteksi penipuan dalam situasi tertentu/
Komunikasi verbal mungkin merupakan sumber informasi paling penting tentang orang lain, akan tetapi, informasi dari sumber yang tampak dan peralinguistik juga berperan penting, terutama ketika isi informasi itu membantu kita oleh menginterprestasikan makna. Kebohongan akan tersingkap melalui beberapa saluran non verbal seperti gerakan gugup/suara yang terbata-bata/cepat, pengamat dapat mendeteksi kebohongan namun mereka perlu 3 saluran komunikasi itu untuk mendeteksi dengan efektif.
Hakikat persepsi sosial merupakan kemampuan kognitif, Dalam melakukan persepsi sosial digunakan kemampuan kognitif sebelum sehingga tercermin apa yang digambarkan.
Persespi sosial terdiri atas 3 elemen yang merupakan petunjuk-petunjuk langsung ketika seseorang menilai orang lain. Tiga elemen itu adalah :
1.      Pribadi (person) adalah orang yang menilai orang lain
2.      Situasional adalah urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman orang untuk menilai sesuatu
3.      Behavior adalah suatu yang diakukan oleh orang lain. Ada 2 pandangan mengenai proses persepsi yaitu :
a.       Persepsi sosial berlangsungh cepat dan otomatis tanpa banyak pertimbangan orang membuat kesimpulan tentang orang lain dengan cepat berdasarkan penampilan fisik
b.      Persepsi sosial adalah sebuah proses yang kompleks orang mengamati perilaku orang lain dengan teliti hingga diperoleh analisis secara lengkap terhadap person, situasional dan behavior.

Parfumnya wangi sekali pasti harganya mahal

Salah satu contoh persepsi yang melalui salah satu panca indra:
Suara merdu sekali pasti orgny cantik

Gambar 1. Menggunakan indra penciuman
Gambar 2. Menggunakan indra pendengaran


Penutup
A.    Kesimpulan
Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterprestasikan dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan yang lain yang ada dalama diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang yang dipersepsi.
Persespi sosial terdiri atas 3 elemen yang merupakan petunjuk-petunjuk langsung ketika seseorang menilai orang lain. Tiga elemen itu adalah :
1.      Pribadi (person) adalah orang yang menilai orang lain
2.      Situasional adalah urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman orang untuk menilai sesuatu
3.      Behavior adalah suatu yang diakukan oleh orang lain. Ada 2 pandangan mengenai proses persepsi yaitu :
a.  Persepsi sosial berlangsungh cepat dan otomatis tanpa banyak pertimbangan orang membuat kesimpulan tentang orang lain dengan cepat berdasarkan penampilan fisik
b.  Persepsi sosial adalah sebuah proses yang kompleks orang mengamati perilaku orang lain dengan teliti hingga diperoleh analisis secara lengkap terhadap person, situasional dan behavior.

B.     Saran
Kritik dan saran yang bersifat membangun pada makalah ini sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, karna tiada gading yang tak retak. Dan apabila ada kesalahan kami mohon maaf. wassalam




DAFTAR PUSTAKA
Taylor, Sheiley E, 2009. Psikologi Sosial. Prenada Media Grupp : Jakarta
Walgito, Bimo. 1990. Psikologi Sosial (Pengantar). Andi : Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar