Rabu, 15 Oktober 2014

Konseling Islami

KONSELING ISLAMI
A.       PENGERTIAN KONSELING ISLAMI
Konseling Islami adalah suatu usaha membantu individu dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah di muka bumi dan berfungsi untuk menyembah /mengabdi kepada Allah SWT sehingga akhirnya tercipta kembali hubungan yang baik dengan Allah, dengan manusia, dan alam semesta.
Firman Allah SWT.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku ” (Q.S 51:56)
     Istilah menyembah atau (mengabdi) kepada Allah dalam kedua ayat diatas mengandung pengertian luas. Dengan kata lain, istilah menyembah itu bukan hanya mengandung pengertian melaksanakan upacara ritual keagamaan saja, seperti sholat, puasa, zakat,berkorban, haji dan lain sebagainya, tetapi lebih jauh dan lebih luas dari itu. Menyembah dalam pengertian yang luas itu adalah bahwa seluruh aktivitas dan tingkah laku yang dilaksanakan seseorang dalam kehidupannya semata-mata mencari keredhaan Allah adalah ibadah, sebagaimana yang termanifestasi dalam doa yang selalu dibaca dalam setiap melaksanakan sholat.
     Berbicara tentang obyek dari bimbingan dan konseling islami, maka tentu kita harus kembali meneliti dan menghayati bagaimana kondisi manusia pada saat dilahirkan menurut konsepsi islam.
     Menurut konsepsi islam manusia lahir ke dunia dengan dibekali fitrah beragama, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman Nya:
     Maka hadapakanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) : (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Q.S,30;30)
     Untuk mengembangkan potensi atau fitrah tersebut, Allah SWT juga melengkapi manusia dengan sarana /alat, seperti yang termaktub dalam al-quran.
     Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur (Q.S,16:78).
     Tidak cukup dengan factor potensi internal yang berupa fitrah beragama dan sarana /alah pengembangannya saja, tetapi dengan ke maha rahmanannya Allah SWT masih melengkapi manusia dengan syariat agama islam yang materinya tersimpul dalam dua pedoman pokok umat islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Al-Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan manusia sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran:
     Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (pembeda yang hak dan bathil) kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi keterangan/ perungatan kepada seluruh alam.
     Al-Quran dan Al-Hadist yang berisikan pedoman tentang sikap dan perilaku yang diredhainya dengan sikap dan perilaku yang tidak baik dan tidak disenanginya merupakan factor potensi eksternal yang akan mempengaruhi perkembangan potensi fitrah beragama yang telah dibawa manusia sejak lahirnya ke dunia.
     Dari apa yang di kemukakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan islami adalah” proses pemberian bantuan yang terarah, kontinu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragamanya yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Quran dan Hadist Rasulullah ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist.       

B.       RUANG LINGKUP KONSELING ISLAMI
Adapun ruang lingkup dari konseling islami yang berkaitan dengan pemikiran para tokoh islam yang berkaitan dengan:
1. Pendidikan akademis yakni mengakui adanya perbedaan IQ tiap individu dan mengarahkan sesuai potensi yang dimiliki. Misal : hafalan, analisis & telaah, diskusi & orasi. Memulai pengajaran dari masalah-masalah baru definisi.
2. Pekerjaan yakni mengakui adanya perbedaan IQ tiap individu dan mengarahkan kepada tugasnya masing-masing sesuai minat dan bakat. Selain itu perhatian kepada interaksi dalam pekerjaan, hak dan kewajiban yang harus dipenuhi juga profesionalisme.
3. Agama dan perilaku yakni apa yang digambarkan dalam pemikiran Islam telah menunjukkan hakikat fitrah manusia itu sendiri.
4. Keluarga dan pernikahan meliputi kewajiban dan hak anggota keluarga, konsep pencegahan masalah serta terapi jika terjadi maslah di dalam keluarga.

C.       TUJUAN KONSELING ISLAMI
1.    Tujuan Umum
Membantu individu menyadari jati dirinya sebagai hamba khalifah Allah, serta mampu mewujudkan dalam beramal shaleh (ibadah mahdloh/hablum minallah, dan ghoir mahdlah/hablum minannaas) dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2.    Tujuan Khusus
a.membantu individu agar tidak menghadapai masalah
b.membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
c.membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.

D.       TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN KONSELING ISLAMI
Tahap-tahap dalam bimbingan dan konseling Islami adalah sebagai berikut:
1. Meyakinkan individu akan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, keimanan yang benar sangat penting bagi keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat, ada hikmah di balik musibah, ibadah dan syariat yang ditetapkan Allah.
2. Mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar,
3. Mendorong dan membantu individu mamahami dan mengamalkan iman, islam, dan ihsan.
Peran utama konselor dalam konseling dengan pendekatan ini adalah sebagai “pengingat”, yaitu sebagai orang yang mengingatkan individu yang dibimbing dengan cara Allah. Dikatakan mengingatkan sebab :
a.       Pada dasarnya individu telah memiliki iman, jika iman yang ada pada individu tidak tumbuh maka tidak berfungsi dengan baik
b.      Allah telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa kitab suci sebagai pedoman hidup, jika ada individu yang mengalami kebingungan diduga mereka belum memahami petunjuk itu. Oleh sebab itu, bagi mukmin yang memiliki keahlian (konselor) berkewajiban untuk mengingatnya.

E.       KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENDEKATAN KONSELING    ISLAMI
Pendekatan konseling islami ini mempunyai kelebihan di bandingkan pendekatan lain sebagai berikut:
§  Kelebihan konseling islami:
1. Konseling islami memiliki tujuan yang mengarahkan individu kepada ketenangan,kebahagian, dan  keridhaan Allah SWT.
2. Konseling islami tidak hanya menyelesaikan masalah yang di hadapi individu tetapi juga mengarahkan individu kembali kepada fitrahnya.
3. System konseling Islam di mulai dari mengarahkan kepada kesadaran nurani dan membaca ayat-ayat Allah.

§  Kekurangan konseling islami:
1.      Tidak semua konseli yang datang beragama muslim
2.      Pendekatan ini hanya dapat diberikan kepada konseli yang beragama islam.
3.      Konseling islami belum bisa diterapkan secara menyeluruh karena sikap fanatic terhadap konseling barat masih ada.
4.      Keterbatasan kemampuan konselor, dimana konseling islami membutuhkan seorang konselor yang mampu memahami al-qur’an dan hadist, serta wawasan ilmu mengenai islam secara lebih mendalam.

F.        ASPEK-ASPEK DALAM KONSELING ISLAMI
1. Aspek Preventif
Penjagaan individu dari guncangan jiwa dan membentengi dari penyimpangan. (QS Al-Bayyinah: 5, An-Nuur: 30).

Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”(QS Al-Bayyinah:5)

Artinya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat"(QS An-nur : 30)


2. Aspek Perkembangan
Pembentukan kepribadian muslim yang optimis, mengenli potensi serta produktif. (QS An-Nisaa: 58)
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”(QS An-Nissa: 58)

3.  Aspek Terapi
Pembebasan individu dari kegelisahannya dan membantu memecahkan masalahnya.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        
G.      METODE KONSELING ISLAMI
1. Metode Keteladanan
Yakni meneladani Rasulullah SAW.
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak Menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab: 21)

2. Metode Penyadaran
Menggunakan ungkapan nasihat, janji & ancaman.
Artinya : 1) Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). 2) (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya. (Al-Hajj: 1-2)

3. Metode Penalaran Logis
Dialog dengan akal dan perasaan individu.
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari  prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian dari kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha penerima Taubat lagi Maha penyayang” (Al-Hujuraat : 12).
4. Metode Kisah
Kisah nabi, rasul dan orang-orang shalih yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.salah satunya adalah kisah nabi Yusuf As.

H.       PROSES KONSELING ISLAMI
1.    Individu berada dalam kesendirian karena hubungannya dengan Allah dan manusia / alam semesta terputus.
2.    Konselor islami menjalin hubungan dengan klien
3.    Dengan bantuan konselor islami, klien menata kembali hubungannya dengan Allah
4.    Melalui bantuan konselor islami, klien memperbaiki hubungannya dengan manusia dan alam semesta
5.    Setelah terbentuknya hubungan yang baik antara klien dengan Allah, manusia dan alam semesta, maka konselor melepaskan hubungannya dengan klien sehingga klien mampu membina hubungan yang baik dengan Allah, manusia dan alam semesta tanpa bantuan konselor.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar