PEMAHAMAN PENANGANAN DAN PENYIKAPAN TERHADAP KASUS
A.
Pemahaman Terhadap Kasus
Pemahaman yang
lebih mendalam terhadap kasus dilakukan untuk mengetahui lebih jauh berbagai
seluk-beluk kasus tersebut, tidak hanya sekedar mengerti permasalahannya atas
dasar deskripsi yang telah dikemukakan pada awal pengenalan kasus semata-mata.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa permasalahan yang terkandung di dalam suatu
kasus boleh jadi seperti gunung es yang terapung dilautan, bagian yang tampak
di permukaan air hanya sedikit saja, padahal bagian yang berada di bawah
permukaan laut besarnya sukar diukur.
Misalnya
seorang siswa dikelas sering mengantuk sehingga menjadi bahan tertawaan bagi
teman-temannya sekelas an kekesalan bagi guru-gurunya. Nilai-nilai siswa itupun
banyak yang rendah. Siswa tersebut sudah sering ditegur, bahkan dimarahi.
Setiap kedapatan ia mengantuk dikelas, gurunya menyuruhnya keluar dan mencuci
mukanya. Peristiwa seperti itu telah sering terjadi, namun siswa tersebut masih
saja sering mengantuk dikelas sewaktu pelajaran sedang berlangsung.
Satu hal lagi
yang dapat menjadi bekal bagi pengembangan pemahaman terhadap suatu kaus ialah
bagaimana dapat di bayangkan berbagai kemungkinan yang bersangkut paut dengan
kasus itu, terutama dilihat dari segi rincian permasalahannya, kemudian sebab-sebabnya,
dan kemungkinan akibat-akibatnya.
Dalam kaitan itu, perlu diperhatikan ialah: jangan sampai
kemungkinan-kemungkinan yang dibayangkan itu, justru mengikat atau menjerat
orang yang hendak lebih memahami kasus; ia menjadi terlampau terikat dengan apa
yang di bayangkannya itu, sehingga tidak membuka kemungkinan bagi terungkapnya
fakta-fakta baru yang boleh jadi bertentangan dengan kemungkinan-kemungkinan
yang sudah di bayangkan sebelumnya itu.
B.
Penanganan Kasus
Penanganan
kasus pada umumnya dapat dilihat sebagai
keseluruhan perhatian dan tindakan seseorang terhadap kasus (yang dialami oleh
seseorang) yang dihadapkan kepadanya sejak awal sampai dengan diakhirinya
perhatian dan tindakan tersebut. Dalam pengertian itu penanganan kasus
meliputi:
1.
Pengenalan
awal tentang kasus (dimulai sejak
mula kasus itu di hadapkan)
2.
Pengembangan
ide-ide tentang rincian masalah yang
terkandung didalam kasus itu
3.
Penjelajahan
lebih lanjut tentang segala
seluk beluk kasus tersebut
4.
Mengusahakan
upaya-upaya kasus untuk mengatasi
atau memecahkan sumber poko permasalahan itu.
Penanganan
kasus dalam pengertian yang khusus menghendaki strategi dan teknik-teknik yang
sifatnya khas sesuai dengan pokok permasalahan yang akan ditangani itu. Setiap
permasalahan pokok biasanya memerlukan strategi dan teknik tersendiri. Untuk
itu diperlukan keahlian konselor dalam menjelajahi masalah, penetapan masalah
pokok yang menjadi sumber permasalahan secara umum, pemilihan strategi dan
teknik penanganan atau pemecahan masalah pokok itu, serta penerapan atau
pelaksanaan strategi dan teknik yang dipilihnya itu.
Apabila konselor
berhasil sebesar-besarnya mengerahkan berbagai pihak dan sumber daya itu,
keberhasilan penanganan kasus akan lebih dijamin pihak yang paling utama harus
dilibatkan secara langsung ialah orang yang megalami masalah itu sendiri. Orang
itu perlu secara aktif berpartisipasi dalam mendeskripsikan masalah-masalahnya,
dalam penjelajahan masalah-masalah itu lebih lanjut, dan dalam pelaksanaan
strategi serta teknik-teknik khusus penanganan atau pemecahan masalah. Tanpa
partisipasi langsung dan aktif orang yang mengalami masalah, keberhasilan upaya
bimbingan dan konseling amat diragukan atau boleh jadi akan nihil sama sekali.
Beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian dalam pengerahan berbagai pihak dan sumber serta
unsur itu ialah:
a.
Perlibatan
pihak-pihak, sumber dan unsur-unsur lain diluar diri orang yang mengalami
masalah:
1.
harus
sepengetahuan dan seizin orang yang mengalami masalah itu
2.
bersifat
suka rela dan tidak menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak, sumber dan
unsur-unsur lain yang dilibatkan itu.
b.
Pihak-pihak,
sumber dan unsur-unsur lain yang akan dilibatkan itu dipilih secara saksama:
1.
Agar
dapat bermanfaat secara efektif dan efisien
2.
Agar
dapat disingkronisasi, dipantau dan dikontrol
3.
Sesuai
dengan asas-asas bimbingan dan konseling.
c.
Peranan
masing-masing pihak, sumber dan unsur yang dilibatkan hendaknya dijelaskan
secara rinci bagi pihak, sumber, unsur yang dilibatkan itu, maupun bagi orang
yang mengalami masalah itu sendiri.
C.
Penyikapan Terhadap Kasus
Telah
disebutkan bahwa penyikapan terhadap kasus berlangsung sejak awal penerimaan
kasus untuk ditangani sampai dengan berakhirnya keterlibatan perhatian dan
tindakan konselor terhadap kasus tersebut. Penyikapan yang menyeluru itu
mencakup segenap aspek permasalahan yang ada di dalam kasus dan segenap langka
ataupun pentahapan pada sepanjang proses penanganan kasus secara menyeluruh.
Penyikapan pada
umumnya mengandung unsur-unsur kognisi, afeksi, dan perlakuan terhadap
objek yang disikapinya. Unsur kognisi mengacu kepada wawasan, keyakinan,
pemahaman, penghayatan, pertimbangan dan pemikiran konselor tentang keberadaan
manusia, hakikat dimensi kemanusiaan dan pengembangannya, pengaruh lingkungan,
peranan pelayanan bimbingan dan konseling, kasus dan berbagai permasalahan yang
dikandungnya, pemahaman dan penanganan kasus.
Lebih
lanjutnya, keyakinan, pemahaman dan penghayatan yang diwarnai oleh kecendrungan
afeksi itu dapat secara nyata diwujudkan dalam bentuk perlakuan terhadap kasus
dan upaya penanganannya. Bentuk-bentuk perlakuan itu antara lain:
a.
Menerima
kasus yang dipercayakan kepadanya dengan penuh rasa tanggung jawab.
b.
Mengembangkan
wawasan tentang kasus itu secara lebih rinci, tentang kemungkinan sebab-sebab
timbulnya setiap permasalahan yang terkandung di dalam kasus tersebut, dan
kemungkinan akibat-akibat yang akan timbul apabila permasalahan tersebut
berlarut-larut tidak ditangani.
c.
Mengembangkan
strategi dan menerapkan teknik-teknik yang tepat untuk mengatasi sumber-sumber
pokok permasalahan.
d.
Melibatkan
berbagai pihak, sumber dan unsur apabila diyakini hal-hal tersebut akan
membantu pemecahan masalah.
e.
Mengkaji
kemajuan upaya pemecahan masalah sampai
seberapa jauh upaya tersebut telah membuahkan hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar